waktu(clocklink.com)

26 February 2011

cerpen"akhir sebuah rencana"

 Kakiku terasa sangat berat untuk memasuki gerbang salah satu SMA yang berada di pinggir jalan raya ini.Kalian tahu kenapa?ya,hari ini adalah hari kedua MOS.Terbersit dalam ingatanku saat MOS SMP,aku ingat benar,hari yang paling menyebalkan adalah hari kedua, ya hari seperti ini,kali ini aku akan mengulangi masa-masa itu lagi.Huft..melakukan sesuatu yang menyebalkan untuk kedua kalinya apalagi aku lupa membawa suatu barang penting,ini sangatlah tidak enak!!!aku Frustrasi!!!
Aku melihat jam tanganku, 10 menit lagi bel berbunyi.aku memasuki ruanganku dengan lunglai.Di ruangan itu aku melihat 3 temanku,Santi,Sindy dan Dara.Santi adalah teman dekatku waktu SMP, sedangkan Sindy dan Dara?Aku berkenalan dengan mereka saat hari pertama MOS.Aku mulai menghampiri mereka dan mereka merespon dengan senyuman manis yang tersungging di bibir mereka.
“Hai Rini”sapa mereka dengan ramah.
“Oh..hai semuanya”balasku dengan senyuman yang dipaksakan.
“Woi Rini,kenapa sih kamu nggak semangat gitu?”tanya Santi.
“Aku mikirin apa yang akan anggota-anggota OSIS lakuin pada kita.Pasti akan mengesalkan,dan masalah lainnya,aku lupa bawa sesuatu”gerutuku.
“Lupa bawa apa Rin?”tanya Sindy perhatian.
“Udah ah, aku males bahas itu lagi.”kataku.
“Gimana kalo kita nglakuin apa gitu, supaya kita nggak BT”usul Dara.
“Hmm..gimana kalo kita bolos ke kantin aja”timpalku sambil menaik-turunkan alisku.
“Setuju!!”kata semua semangat.
Terdengar bel berbunyi nyaring,itu tandanya telah masuk.Aku berkata pada mereka untuk cepat-cepat keluar ruangan itu tapi kami melihat salah 1 anggota OSIS yang bernama Leo.Nama yang cocok untuk orang yang berperawakan besar,agak hitam,gendut dan galaknya minta ampun itu.Untungnya posisi dia membelakangi kami sehingga dia tidak melihat kami.Kami mengendap-ngendap seperti maling menyusuri jalan bagian belakang dari sekolah,mata kami terus saja menyisiri arah kiri dan kanan kami,tak lupa juga belakang kami.Siapa tahu ada yang memergoki kami. Dan akhirnya sampai juga ke kantin.Kami bisa menghela nafas lega.
“Huft..untung ya kita bisa lolos dari kak Leo itu”kata Dara ngos-ngosan kayak habis dikejar hantu..
“Iya”kata yang lainnya kompak.
“Oh iya kalian mau pesan apa?”tanyaku.
“Soto 1 sama es 1 aja”kata Santi.
“Aku sama deh”kata Sindy dan Dara kompak
Aku segera memesan 4 soto dan 4 es pada penjaga kantin.Tidak membutuhkan waktu lama,pesanan kami segera diantarkan ke meja kami.Kami bercanda ria sambil membayangkan apa yang teman-teman kami sedang lakukan sekarang.Tapi,semua itu tak bertahan lama.Ternyata,kak Leo memergoki kami,segera saja kami berhenti tertawa.Pikiranku milai tak terkendali, menerka-nerka apa yang akan dia lakukan pada kami.
“Keluar!!”katanya marah disertai tatapan mata yang tajam sampai-sampai matanya hampir keluar.
“Iya kak”kata kami lemas.
“Cepat!!Jangan kayak keong dong!Cepat ke lapangan!!”katanya lagi dengan suara lebih tinggi.Sepertinya,dia mau menerkam kami berempat mentah-mentah,jika tak segera mengikuti perintahnya.
Secepat kilat,kami telah sampai ke lapangan.Terlihat kak Leo sedang berbisik-bisik pada anggota OSIS lainnya.Sepertinya mereka sedang merundingkan apa hukuman yang pantas kami terima.Setelah itu, dia menuju ke arah kami.Detak jantungku berdebar tak menentu serasa mau meledak.
“Sekarang kalian jelaskan padaku,kenapa kalian malah enak-enakan di kantin sementara teman-teman kalian serius mengikuti kegiatan?”tanyanya mulai menginterogasi.
Santi terlihat akan membuka suara”Kami BT kak diperlakuin kayak yang lainnya”katanya lantang.Aku salut sama Santi, dia berani berkata tanpa rasa takut sedikitpun.
“Emangnya kalian siapa mau di perlakuin istimewa?”tanya kak Leo lagi.
“Kami menyesal kak nglakuin hal itu.Kami berjanji tak akan melakukannya lagi!!kami rela dihukum!!”kata Santi sekali lagi dengan nada yang tak kalah lantang.Kelihatannya dia tidak mau memperpanjang masalah dan diinterogasi lebih lanjut.
“Iya kak kami menyesal”timpalku, diikuti Sindy dan Dara.
“Yaudah..Sebagai hukumannya, kalian harus push-up masing-masing 15 kali!!cepat!!”titahnya.
Mau bagaimana lagi,kami harus menerima hal itu dengan ikhlas.Pegal rasanya tanganku ini,serasa hampir copot.Setelah itu kami mengikuti kegiatan-kegiatan selanjutnya walaupun tanpa semangat,sialnya lagi,barang yang nggak kubawa harus segera dikumpulkan.
“ Aduh”kataku pelan menepuk jidatku sendiri.
“Kenapa lagi Rin?”tanya Sindy.
“Aku..aku nggak bawa… surat sebel buat kakak kelas”kataku dengan keringat yang mulai mengucur dari dahiku.
“Jadi,itu yang nggak kamu bawa…hahaha”kata Santi enteng.Aku menatap Santi dengan tatapan tajam,”Ini nggak lucu tahu!!”kataku sebal.
“Iya San,Ini serius.Tahu nih,temen lagi susah,malah ketawa.Senang diatas penderitaan orang tuh namanya”timpal Dara.
“Sabar..sabar”kata Santi sambil tersenyum penuh arti.Dia mulai membuka tasnya,lalu tangannya merogoh isi tas,dan….
”Tara!!!”Seru Santi sambil membawa 2 amplop hitam.Aku mengerutkan dahiku..tak mengerti maksud temanku yang satu ini.
”Ini untukku dan ini untukmu”katanya sambil memberi 1 amplop hitam itu.
“Jadi…”kataku tak percaya..
“Iya…”katanya sambil mengangguk mantap.
“Makasih ya”kataku gembira.”Tapi kok kamu..bisa..?”tanyaku masih tak percaya.”Jangan-jangan, kamu bisa baca pikiran orang ya?nggak mungkin”.
“Hahaha..aneh-aneh aja kamu Rin.Aku kenal kamu lama..mana mungkin melupakan sifat burukmu itu..aku sudah menduga..kamu kan kalo masalah nulis surat paling nggak bisa..kemarin paling kamu bingung  buatnya trus keburu tidur deh.Satu kalimat aja paling belum selesai.Iya kan.hahaha”tawanya lepas.
“Ohh,jadi Cuma sifat burukku yang kamu inget?”tanyaku.
”…Iya”katanya dengan muka yang dibuat-buat polos.Aku mulai manyun.
“Hahaha…ya nggaklah”katanya”Udah,cepet kasih nama, lalu kumpulin”Sarannya.
“Iya..iya tuan putri yang paling pinter”kataku tersenyum.
Ternyata hari ini tidak terlalu buruk dari perkiraanku…Seru…malah sangat seru….