NDDREEEEENGGGG…”Yei!!”sorak
Tiva,.Segera saja bapaknya melanjutkan perjalanan,hampir saja ujian
dimulai…Sampai di tempat ujian Tiva mulai mengusap peluhnya,,mencari tempat
duduknya,,dia heran dengan kursi yang dipakai untuk ujian,,hanya kursi tanpa
meja!!kurang nyaman memang..tapi hal itu mungkin karena terlalu banyak yang
mendaftar,jadi bila ada mejanya atau memakai kursi bimbel2,,tidak akan cukup
menampung calon mahasiswa..
Tiva mulai
mengerjakan sepenuh tenaga,.walau energinya banyak terkuras dan kurang fokus
karena kejadian tadi pagi...Dia berusaha sebisa mungkin,,semaksimal mungkin..Beberapa
bulan berlalu,,akhirnya pengumuman juga..jam 3 pagi diumumkan lewat website
STIS,.Tiva dan keluarga hampir saja tidak tidur...Waktunya tiba...Tiva mulai
melihat pengumuman sambil mencocokkan dengan nomor ujiannya,,di dampingi oleh
bapak dan ibunya,tentu saja..Di-scroll keatas kebawah,di search,tetap saja
tidak ada nomor Tiva..Wajah Tiva mulai sedih,.
”Dicek lagi
Va”saran ibunya..
“Nggak ada ya
nggak ada bu!!”kata Tiva sedikit membentak,,karena kecewa pada dirinya
sendiri...
Tiva mulai
kehilangan semangat untuk menghadapi SNMPTN tulis,.bahkan untuk sms pujaan
hatinya pun,,dia tidak bersemangat..Cukup lama dia tidak sms Tama lagi..baru
saat pengumuman SNMPTN undangan,dia baru menanyakan hasil Tama..
“Puji Tuhan
Tiv,,keterima Ilmu Komunikasi”isi sms Tama
“J”hanya emoticon itu
yang dikirimkan Tiva.
“Kamu gimana
Tiv?mau masuk jurusan apa?”Tanya Tama
“Hmm,,gak ngerti
Tam,,aku pengen masuk STIS tapi tahap pertama saja,aku gagal”balas Tiva
“Semangat,,masih
ada SNMPTN tulis”Tama memberi semangat..
“Iya”jawabku
singkat
“Fighting ya
Tiv”sekali lagi Tama memberi semangat
Sms Tama tidak
dibalas oleh Tiva,.masih nggak bersemangat..
Beberapa minggu
berlalu,Tiva mulai move on,,dia nyari info jurusan2,.akhirnya dia menemukan
jurusan yang tepat..Teknik Kimia..walupun tidak di STIS,Perguruan Tinggi
impiannya,.dia memilih universitas yang sama dengan Tama,,universitas yang
tergolong favorit di Jogja..
Sudah hampir
kelulusan,di sekolah Tiva dan Tama ada semacam tradisi mengunjungi kelas lain
untuk bersalaman,mengucapkan selamat tinggal..Kelas Tiva mulai berkeliling
mengunjungi satu per satu kelas…dan sampailah didepan kelas IPS 4,kelas Tama,kelas
paling pojok,Tiva tetap saja diam berada di luar..beberapa temannya sudah masuk
ke kelas itu..Dia tidak mau mengucapkan selamat tinggal dengan Tama.,
“Hei,Ayo
masuk..ada dia tuh”kata Firda,sahabat Tiva,sambil melirik ke arah Tama.
Akhirnya aku
masuk,.aku menyalami anak2 kelas IPS 4 dan sampai juga di bangku Tama..dia yang
terakhir kali disalami Tiva..Mereka bersalaman..
“Tiv!!”jabat Tama
dengan kuat seakan memberi semangat pada Tiva
Tiva diam
saja,membeku,.butir2 air matanya mulai tak bisa tertahankan,,dia tidak mau Tama
melihatnya menangis..Dia beranjak keluar kelas tersebut sesegera
mungkin..sampai di luar kelas,dia dan teman2 sekelasnya baru bersalaman…air
mata Tiva tumpah saat itu juga…
“Udahlah
Tiv,.kita pasti bertemu lagi kok”hibur teman sekelasnya..
“Iya,.aku pasti
bakalan kangen kalian”balas Tiva..”apalagi sama kamu Tam”batin Tiva sambil
menoleh kearah kelas Tama…